Senin, 25 November 2013

PROFIL PNPM-MANDIRI PERDESAAN KAB. REJANG LEBONG PROV. BENGKULU



Kabupaten Rejang Lebong adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Bengkulu.  Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.515,76 km² dan populasi sekitar 246.787 jiwa. Ibu kotanya ialah Curup. Kabupaten ini terletak di lereng pegunungan Bukit Barisan dan berjarak 85 km dari kota Bengkulu yang merupakan ibukota provinsi.
Kabupaten Rejang lebong terdapat  15 Kecamatan yang terdiri dari   122 Desa dan 34 Kelurahan.  Penduduk asli terdiri dari 2 suku utama yaitu Suku Rejang dan  Suku Lembak. Suku Rejang mendiami tanah atas yaitu kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Timur, Curup Selatan, Curup Tengah, Bermani Ulu, Bermani Ulu Raya, dan sebagian Selupu Rejang. Suku Lembak mendiami tanah bawah yaitu kecamatan Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Binduriang, Sindang Dataran, Sindang Beliti Ulu, Sindang Beliti Ilir, dan Sindang Kelingi.




Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan ) adalah Program Nasional dalam wujud kerangka kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program penanggulangan Kemiskinan berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Program  ini  mempunyai visi mewujudkan Kesejahteraan dan Kemandirian Masyarakat Miskin Perdesaan
PNPM-MPd di Kabupaten Rejang Lebong telah berjalan selama 7 (Tujuh) tahun anggaran, dimulai Tahun Anggaran 2007 sampai dengan sekarang. Pada Tahun Angaran 2007 baru 4 kecamatan yang mendapat alokasi bantuan dan bertambah menjadi 5 kecamatan  di tahun 2012 sampai dengan tahun 2013. Secara lengkap cakupan wilayah PNPM-MPd di kabupaten rejang Lebong adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) di Kabupaten Rejang Lebong  sampai dengan tahun 2013 memasuki tahun ke Tujuh, dengan jumlah alokasi  dana BLM kegiatan sebesar Rp 65.500.000.000,-. (secara lengkap dapat dilihat dalam tabel berikut)


Dari alokasi dana BLM tersebut, Kegiatan yang dibiayai meliputi : Kegiatan Sarana/prasarana, Pendidikan, Kesehatan, Peningkatan Kapasitas Masyarakat, dan Ekonomi masyarakat melalui kegiatan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan.

Di Provinsi Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong  merupakan salah satu wilayah Pilot  PNPM MPd Integrasi SPP SPPN sejak  tahun anggaran 2012 s/d tahun 2013.  Program ini secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan Sistem Pembangunan Partisipatif pola PNPM Mandiri Perdesaan ke dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah dan menyelaraskan perencanaan partisipatif, teknokratis dan politis. Untuk mencapai tujuan ini, dialokasi dana Kegiatan  PNPM-MPd Integrasi yang bersifat  stimulan dalam pelaksanaan integrasi ini adalah sebagai berikut:
No
Jenis Kegiatan
Tahun 2012
Tahun 2013
Total
1
BLM Kegiatan PNPM-MPd Integrasi SPP SPPN
       6.250.000.000
       4.000.000.000
   10.250.000.000
2
DOK PNPM-MPd Integrasi SPP SPPN
350.000.000
200.000.000
         550.000.000
3
DOK RBM

150.000.000
         150.000.000

Jumlah
6.600.000.000
4.350.000.000
   10.950.000.000


Dari alokasi dana BLM kegiatan, telah ditetapkan penggunaannya melalui Musyawarah Antar Kecamatan (MAK). Persentase penetapan berdasarkan jenis kegiatan adalah sebagai berikut:


Selain dana BLM Kegiatan, di Program PNPM-MPd dan PNPM-MPd Integrasi SPP SPPN terdapat alokasi Dana Operasional Kegiatan (DOK) yang peruntukannya digunakan untuk mendukung pelaksanaan perencanaan, Pelatihan Masyarakat, Dukungan transpot pelaku  (Pendamping Lokal dan KPMD) serta kegiatan pendukung lainnya.  Dari 122 desa di Kabupaten Rejang Lebong  sudah memiliki Dokumen RPJMDesa.
Kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan adalah pelatihan dasar dan lanjutan bagi pelaku. Pelatihan bagi pelaku  dimaksud adalah Pelatihan UPK, BKAD, BP-UPK, Pendamping Lokal,  KPMD, Kader Teknis, Tim Monitoring/Pemantau, Tim Penulis Usulan, Kades, BPD, Sekdes/LPMD, Kelompok SPP, Tim penyusun RPJMDesa,  dan pelaku lainnya.
Program PNPM-MPd dan PNPM-MPd Integrasi SPP SPPN sangat dibutuhkan  masyarakat Kabupaten Rejang Lebong karena kegiatan ini lasung dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat. Masyarakat yang merencanakan, masyarakat yang melaksanakan dan masyarakat juga yang memanfaatkan.  Rasa memiliki terhadap kegiatan yang dilaksanakan tertanam dihati masyarakat,  sehingga  diharapkan program ini dapat berlanjut. Semoga.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar